Kisah Hidup #1

Festival Bulan Bahasa Indonesia ( FALASIDO)
        Tanggal 28,29,30 Oktober kemarin fakultas mengadakan festival bulan bahasa, namanya Falasido. Dalam acara ini ada dua kegiatan, yaitu seminar dan lomba-lomba. Seminar diisi oleh bapak Sapardi Djoko Damono, Darwis Tere Liye, dan beberapa bintang tamu lainnya. Untuk kegiatan lomba, ada berbagai macam mata lomba. Ada lomba WNA bernyanyi, lomba teater, lomba musikalisasi puisi, kuis super kata, cerita kilat, dan lomba desain kaos. Alhamdulillah seluruh rangkaian acara berjalan cukup lancar.

GUESS (Get Unforgotable Experience and Islamic Spirit)
       Pada acara Guess ini, ana hanya sebagai peserta. Acara guess ini merupakan acara dauroh fakultas yang diadakan di Bogor. Berdasarkan perjalanan hingga terlaksananya agenda ini, ana mengambil kesimpulan bahwa acara ini berfungsi untuk menyatukan setidaknya sebagian besar muslim FIB. Di acara ini, banyak kegiatan yang dilakukan oleh maba yang merupakan pesertanya. Kegiatan lomba masak, seminar, training motivasi, hingga naik gunung untuk menuju curug yang jaraknya hmmmm bisa dibilang sangat sangat jauh, dan perjalanan menuju curug dilakukan dengan berjalan kaki. T.T
     Selepas semua agenda itu, para panitia dan peserta bersiap untuk acara penutup. Dikumpulkanlah semuanya di auditorium villa. Pada saat terakhir, majulah ketua Formasi untuk berbicara tentang FMA atau forum muslim angkatan. Tentang FMA ini, sedikit banyak ana sudah mendengar infonya dari senior, tapi perihal bagaimana mekanisme jalannya forum ini ana belum terlalu mengerti. Setelah penjelasan singkat dari Kak Anca, ternyata dilakukan pemilihan masul dan masulah FMA untuk angkatan ana.
FMA
        Tak ada sedikitpun keinginan untuk mengajukan diri sebagai masulah. Namun untuk syiar atau dakwah, ana sangat bersedia. Hehehe. Karena menurut pandangan ana, orang yang tepat untuk menjadi masulah adalah yang memiliki kepribadian yang cukup kuat dan berani menegakkan syiar serta dapat merangkul berbagai elemen mahasiswa di fakultas. Untuk beberapa kriteria mungkin ana berpeluang, namun tetap saja ada kurang yang masih harus diperbaiki lagi. Semua pun menutup mata untuk yang ingin mengajukan diri. Setelah sesi pengajuan diri itu, tibalah saat pengajuan untuk orang lain. Pada saat itu yang dipilih duluan adalah untuk masul ikhwan. Ada beberapa nama disebut oleh anak ikhwan, ada juga yang namanya disebut hingga oleh beberapa ikhwan, mungkin saking berpotensinya ia.
        Sekarang giliran pengajuan untuk akhwat. Ada teman seprodi yang mengajukan nama teman prodiku juga. Kemudian calon lain yang dipilih adalah… “Khaulah kak….” Deg , ana langsung kaget nengok ke belakang mencari asal suara. Waduh siapa itu yang mengajukan ana? Akhirnya kami yang mengajukan diri dan diajukan pun digiring ke luar untuk ditanyai dan diberi penjelasan, sedangkan kawan-kawan di dalam bermusyawarah menentukan masul dan masulah FMA ini. Selama penjelasan di luar itu, sebenarnya ana bingung antara menerima dan tidak, tapi pikir ana, yah belum tentu juga kan terpilih. Hehe.

     Setelah selesai penjelasan itu, kami, para calon kembali memasuki audit villa. Ternyata sedang diumumkan pemenang dari tiap lomba. Ada yang menang lomba memasak, akhwat terbaik, dan juga kelompok terbaik. Tidak lama setelah itu, tibalah pengumuman nama masul dan masulah FMA 2013. “Dan barokallah untuk akh Esa dan ukh Khaulah yang terpilih menjadi masul dan masulah FMA 2013..” haaaaaa? ._. seketika bingung harus ngapain. Maklum, dulu di SMA memang tidak ada yang namanya rohis, otomatis dalam hal gerakan syiar ana masih sangat awam.
       Tapi, Bismillah. Itu semua kembali ke semangat dan niat dalam diri. Semoga dengan terpilihnya ana menjadi masulah FMA, bisa semakin menjadikan diri ini bermanfaat bagi orang banyak. InsyaaAllah...

Semangat menebar manfaat! :)


0 komentar:

Posting Komentar